Oppo N-3 |
Ponsel pintar beberapa tahun ke belakang ini telah mengambil alih peran kamera saku yang dipercaya sebagai alat penghasil gambar yang populer di kalangan penggunanya. Jadi, tidak mengherankan kalau sekarang industri ponsel pintar mempunyai semangat yang kuat untuk melakukan inovasi dalam hal pengambilan gambar. Pada tahun 2016 yang sebentar lagi akan berakhir ini kita akan melihat teknologi apa yang menjadi trend dalam beberapa bulan ke belakang.
Kamera Multi-lensa
Sekarang kita melihat ponsel pintar dengan kamera ganda di belakang, akan tetapi tahun ini kita melihat tren kamera ganda ini mempunyai potensi yang akan bertahan lama untuk beberapa tahun ke depan dalam dunia kamera ponsel. Modul kamera ganda pada Huawei P9 dan Honor 8 merekam gambar hitam putih pada satu lensa dan yang lainnya mereka gambar berwarna pada saat yang sama. Setelah merekam kedua gambar di waktu yang sama tersebut kemudian sistem komputer pada sensor kamera menyatukan kedua gambar ini dan menghasilkan gambar yang lebih baik dari ponsel pintar kebanyakan.
Kamera ganda pada Huawei P9 |
Lain cerita dengan Apple iPhone 7 Plus dan LG G7 Plus mereka menggunakan kamera ganda untuk fungsi optical zooming, kedua kamera ini mempunyai perbedaan yang prinsipil dalam hal memanfaatkan teknologi kamera ganda. iPhone 7 Plus dan LG G7 Plus menggunakan kamera pertama dengan lensa sudut lebar sedangkan kamera kedua menggunakan lensa portrait.
iPhone 7 Plus menggunakan kamera ganda di belakang |
Tidak adanya optical zoom adalah satu hal yang membuat kamera pada ponsel pintar kebanyakan menjadi terbatas dalam hal memperbesar gambar. Adapun fitur digital zoom yang telah umum diterapakan pada kamera ponsel pintar bukanlah alternatif yang bagus karena kualitas gambar akan menurun. Inilah mengapa inovasi yang ditawarkan iPhone 7 Plus dan LG G7 menjadi langkah maju yang bisa membantu kreativitas dalam fotografi ponsel.
Kemampuan Menangkap Format RAW pada Ponsel Pintar
Memang kemampuan kamera ponsel dalam menangkap format RAW bukanlah hal yang baru, Adalah Nokia seri Lumia yang pertama kali memperkenalkan fitur ini pada tahun 2014, ponsel Lumia kelas atas ini menjalankan sistem android 5.0 (Lollipop). Sejak saat itu banyak ponsel kelas atas lain yang mengadopsi fitur pengambilan gambar format RAW, seperti Samsung, LG, Huawei dan yang lainnya. Selanjutnya, generasi iPhone mulai menyusul lewat pembaruan iOS 10 yang mengakomodir pengambilan gambar format RAW pada ponsel-ponsel iPhone yang menjalankan sistem operasi iOS 10.
Sekarang Hasil Jepretan Smartphone Bisa Diolah di Adobe Lightroom atau ACR Dengan Hasil yang Menakjubkan! |
Keuntungan dalam menangkap format RAW sama halnya dengan DSLR atau Mirrorless, yaitu setelah menjepret foto, fotografer bisa mengatur banyak parameter gambar tanpa menurunkan kualitas gambar, kita bisa mengolahnya di software konverter terkenal yang biasa dipakai fotografer profesional seperti Adobe Camera Raw, Adobe Lightroom, DXO mark, Capture One, dll.
Komputasi Mengalahkan Alat
Ponsel memang tidak bisa menyediakan cukup ruang untuk meemasukan sensor gambar yang besar, lensa zoom, atau flash yang terang. Akan tetapi, perangkat mobile mempunyai keunggulan penting dibanding dengan kamera saku konvensional, ya kekuatan komputasi.
Berkat prosesor yang canggih pada ponsel pintar, kamera pada ponsel pintar secara digital bisa merekam dan memadukan beberapa gambar dalam hitungan detik. Proses ini dinamakan gambar rangkap atau image stacking. Proses ini menghasilkan file JPEG dengan detail yang lebih baik, rendah noise dan rentang dinamis yang lebih lebar ketimbang foto biasa pada kamera saku. Dalam keadaan objek yang gelap metode ini juga bisa menghasilkan gambar yang lebih terang.
Mode HDR pada smartphone menggunakan Google Camera App |
Apple menawarkan foto mode HDR ini pada iPhone, selain itu Google juga menggunakan metode ini pada fitur HDR+ dan sudah terintegrasi pada ponsel pinter keluarkan terbaru dari Google yaitu Pixel dan Pixel XL. Pengembangan teknologi penangkapan gambar pada ponsel pintar yang mutakhir ini hanyalah merupakan tahap awal, kita bisa membayangkan beberapa tahun ke depan teknologi ini semakin maju dan berkembang, sehingga kuailtas gambar dari ponsel pintar semakin baik tanpa perlu sensor kamera yang besar dan lensa yang besar pula.
Disadur dari www.dpreview.com
Ditulis oleh: Lars Rehm (distorsi tulisan pada proses penerjemahan bisa saja terjadi, tanpa mengubah substansi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar